21+ Jenis-Jenis Musik Tradisional Indonesia Beserta Contohnya

Jenis-jenis musik tradisional dan contohnya - Musik tradisional adalah musik daerah yang diwariskan secara turun temurun di tiap daerah. Sebagai negara yang beragam, banyak jenis jenis musik tradisional Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah. Peranan dan fungsi musik tradisional pun bisa sebagai media hiburan atau pengiring upacara adat.

Secara umum pengertian musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun dan dipertahankan sebagai sarana hiburan. Definisi musik tradisional juga mencakup jenis musik tradisional yang lahir dan berkembang di suatu daerah dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sejarah musik tradisional pun sudah ada bahkan sejak zaman prasejarah. Di Indonesia, catatan musik tradisional sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha. Pengaruh masuknya ajaran agama Islam di berbagai daerah di seluruh nusantara juga turut mempengaruhi masuknya musik tradisional dari percampuran budaya.

Musik tradisional pun memiliki ciri-ciri dan karakteristik khusus yang menjadi dasar perbedaan musik tradisional dan musik modern. Ciri-ciri musik tradisional antara lain yaitu biasa dipelajari secara lisan, mengguanakn instrumen alat musik daerah, bersifat informal, lirik lagu menggunakan bahasa daerah setempat, syair mengandung makna tertentu serta irama dan melodinya yang simpel dan sederhana.

Secara umum, unsur-unsur musik tradisional terdiri dari beberapa komponen seperti melodi, ritme, birama, notasi, tempo, dinamika, timbre, nada, harmoni dan tangga nada. Beberapa peranan dan fungsi musik tradisional antara lain sebagai media hiburan, pengiring upacara adat dan ritual, pengiring tarian serta sebagai media komunikasi.

Macam-macam musik tradisional pun sangat bervariasi, mengingat luasnya daerah dan wilayah di Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan banyaknya lagu daerah Indonesia di tiap-tiap provinsinya. Jenis-jenis musik tradisional di Indonesia pun tersebar dari seluruh wilayah dan penjuru nusantara, dari Sabang sampai Merauke.

Jenis Contoh Musik Tradisional

Jenis Jenis Musik Tradisional


Berikut ini akan ditampilkan info mengenai apa saja jenis-jenis musik tradisional di Indonesia beserta contoh, sejarah, ciri-ciri dan penjelasannya yang tersebar di seluruh daerah nusantara.

Musik Keroncong


Musik keroncong adalah jenis musik tradisional Indonesia yang memiliki hubungan historis dengan sejenis alat musik Portugis dan dikenal sebagai fado. Berdasarkan sejarahnya musik keroncong dimulai sejak abad 16 ketika kekuasaan Portugis di Indonesia mulai melemah.

Musik tradisional keroncong awalnya dimainkan oleh kalangan budak portugis di daerah Maluku. Alat musik tradisional yang digunakan pada musik keroncong ini antara lain adalah ukulele, gitar akustik, biola, cello, flute dan kontrabas.

Musik Senandung Jolo


Senandung Jolo merupakan musik tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah kabupaten Muaro Jambi, provinsi Jambi. Senandung Jolo merupakan seni sastra lisan yang disampaikan dalam bentuk pantun. Musik tradisional terdiri dari 2 kata yaitu senandung yang memiliki arti nyanyian, dan jolo merupakan pantun.

Secara umum, pengertian musik senandung jolo merupakan kesenian berupa pantun yang dibawakan dengan cara dinyanyikan. Umumnya pantun yang dibawakan berupa pantun spontan sesuai perasaan si penyenandung. Musik tradisional ini merupakan kesenian yang diwariskan secara turun menurun oleh nenek moyan. 

Awalnya musik senandung jolo dinyanyikan sebagai sarana pelepas lelah setelah bekerja, penghibur hati dan juga sebagai sarana pelepas rindu terhadap seseorang. Adapun struktur dalam membawakannya yaitu dimulai dari pantun pembuka, berlanjut ke pantun spontan dan kemudian pantun penutup.

Musik Krumpyung


Musik krumpyung merupakan salah satu seni musik tradisional dari daerah Kulon Progo, Yogyakarta. Saat ini musik krumpyung bisa ditemui di desa Hargowilis, kecamatan Kokap. Musik tradisional ini dimainkan dengan instrumen alat musik tradisional yang terbuat dari bambu.

Nada yang digunakan pada seni musik krumpyung adalah nada laras slendro dan nada pelog yang menyerupai nada gamelan Jawa. Perbedaannya pada musik krumpyung gong dibunyikan dengan cara ditiup dan dipukul.

Musik Gambang Kromong


Musik gambang kromong merupakan contoh musik tradisional yang berasal dari Betawi. Musik tradisional ini berupa sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan sejumlah alat musik tradisional Cina seperti sukong, tehyan dan kongahyan. Nama gambang kromong sendiri diambil dari 2 nama alat musik gambang dan kromong.

Tradisi musik gambang kroncong menjadi perpaduan budaya betawi dan tionghoa. Pertama kali jenis musik ini dikenalkan oleh pemimpin komunitas Cina di betawi yaitu Nie Hoe Kong. Kini musik gambang kromong menjadi salah satu warisan budaya betawi yang terus dilestarikan.

Musik Joget Dangkung


Musik joget dangkung adalah contoh musik tradisional yang berasal dari daerah Kepulauan Riau. Nama joged dangkung konon berasal dari bunyi-bunyian yang keluar dari alat musik pengiring tarian yaitu gendang yang berbunyi dang dan gong yang berbunyi gung.

Seni ini memadukan unsur tari, musik dan nyanyian yang tumbuh subur di perkampungan nelayan. Musik joget dangkung pun mulai dikenal sejak abad ke-17. Saat itu musik ini lebih dikenal dengan nama joged tandak atau joged lambak.

Musik Melayu Asli


Musik melayu asli merupakan kesenian musik yang berasal dari daerah Riau. Apabila dilihat dari sejarahnya, musik ini merupakan musik pengring lagu Dendang Sayang yang diyakini sebagai induk lagu-lagu melayu lainnya. Musik ini telah dimainkan di kerajaan sejak abad ke-14.

Alat musik utama yang digunakan biasanya adalah rebab, gendang kecapak dan gong. Namun saat ini, kombinasi instrumen ini sudah mulai berubah.  Lagu yang biasa dimainkan pada musik melayu asli pun berupa lagu-lagu melayu asli.

Musik Gong Luang


Musik gong luang merupakan musik tradisional dari Bali. Gong luang terdiri dari 2 suku kata yaitu gong dan luang. Kata gong mengacu pada nama salah satu instrument gamelan tradisional Bali. gamelan gong luang diperkirakan berasal dari Majapahit, dibawa ke Bali oleh sekelompok orang setelah kerajaan tersebut mengalami kejatuhan.

Susunan nada yang terdapat dalam gamelan gong luang berjumlah 7 (nada) atau disebut saih pitu yaitu: ndang, ndaing, nding, ndong, ndeng, ndeung, ndung. Sedangkan pembagian larasnya secara proposional dibagi atas 3 (tiga) yaitu laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan. Musik gong luang biasa digunakan sebagai sarana dalam upacara adat, sebagai pengiring tari dalam upacara, sebagai sarana tradisi mayah sesangi dan lain-lain.  

Musik Tingkilan


Musik tingkilan merupakan salah satu jenis musik tradisional masyarakat Kutai di di provinsi Kalimantan Timur. Musik tingkilan lahir saat masuknya agama Islam ke daerah Kutai. Tingkilan kemudian menyebar melalui proses akulturasi dengan kebudayaan setempat ke beberapa daerah lain di sekitar Kalimantan Timur. 

Hal tersebut membuat musik tingkilan kini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu hulu mahakam, tengah, dan pantai dimana tiap jenis musik tradisional memiliki ciri-ciri yang berbeda. Kata tingkilan sendiri berarti menyindir lewat pantun dan musik. Adapun alat musik tradisional yang digunakan pada musik tingkilan ini adalah gambus, ketipung, kendang dan biola.

Musik Santi Swara dan Laras Madya


Musik tradisional Indonesia berikutnya adalah musik santi swara dan laras madya. Keduanya merupakan musik tradisional daerah Jawa Tengah. Terdapat kemiripan antara musik santi swara dan musik laras madya.

Musik tradisional ini pertama muncul di abad 17. Musik santi swara dan laras madya erat kaitannya dengan budaya Islam. Biasanya musik tradisional ini diiringi dengan nyanyian shalawat Islami. Adapun alat musik yang digunakan dalam musik santi swara dan laras madya adlaah kendang, bogem dan kemanak.

Musik Karang Dodou


Musik karang dodou adalah jenis musik tradisional khas daerah Tanah Siang di wilayah Barito Utara provinsi Kalimantan Tengah. Musik tradisional ini adalah musik jenis ritual yang biasa dinyanyikan pada beberapa upacara adat.

Adapun sejumlah upacara adat dan ritual yang diiringi musik karang dodou antara lain adalah upacara memberi nama bayi, memandikan bayi, mengobati orang sakit hingga upacara adat lainnya. Dalam musik ini banyak melantukan vokal atau lagu yang mengucapkan mantera yang berisi doa doa kepada Tuhan.

Musik Tabuh Salimpat


Musik tabuh salimpat adalah musik tradisional dari daerah Lampung. Hingga saat ini musik tabuh salimpat masih terus dilestarikan oleh masyarakat Lampung. Fungsi musik salimpat adalah sebagai musik pengiring upacara adat dan untuk media komunikasi antara kaum tua dan kaum remaja dalam bentuk lagu yang saling bersahutan.

Tabuh salimpat menggunakan alat musik tabuh dan alat musik petik. Di dalam penampilan musik ini , instrumen yang paling menonjol adalah instrumen kerenceng dan gambus lunik sedangkan instrumen alat musik tradisional lain hanya bertindak sebagai pelengkap.

Musik Goong Renteng


Musik goong renteng adalah salah satu jenis seni musik tradisional yang berasal dari daerah Kuningan, provinsi Jawa Barat. Musik tradisional ini dinyanyikan saat ada acara-acara khusus seperti menyambut tamu atau ada upacara adat. Goong renteng sudah ada sejak abad 16 dan terus diwariskan sampai sekarang.

Goong renteng juga biasa dibunyikan untuk memeriahkan acara karnaval atau pawai, misalnya pada peringatan hari besar nasional, acara hajatan dan pesta tertentu. Goong renteng pun tidak hanya ditemui di Kuningan, tapi juga di beberapa daerah lain di Jawa Barat seperti Cileunyi, Cikebo, Lebakwangi dan Ciwaru.

Musik Syair Telimaa


Musik syair telimaa adalah salah satu jenis syair yang cukup terkenal di daerah Kalimantan Barat. Awalnya syair ini dilantunkan pada saat pesta resmi dan pertemuan kerabat di daerah Kalimantan Barat yang terus diwariskan sampai sekarang secara turun temurun.

Isi syair telimaa ini merupakan pesan agar generasi muda mempertahankan dan melestarikan nilai nilai budaya bangsa nenek moyang yang sudah ada. Adapun bentuk ritme dan melodi dari musik syair telimaa ini adalah resitasi dengan tangga nada pentatonis.

Musik Sasando Goong


Musik sasando goong adalah salah satu jenis musik tradisional Indonesia. Musik jenis ini berasal dari daerah pulau Rote di provinsi Nusa Tenggara Timur. Alat musik tradisional yang digunakan sebagai pengiring adalah sasando gong yang terbuat dari bambu, daun lontar dan kawat halus yang memiliki 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro.

Fungsi musik tradisional sasando goong ini biasa digunakan sebagai pengiring acara penyambutan tamu. Selain itu musik sasando goong juga berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat daerah setempat setelah beraktivitas seharian.

Musik Panting


Musik panting adalah musik tradisional dari daerah suku Banjar di provinsi Kalimantan Selatan. Musik jenis ini disebut sebagai musik panting karena didominasi oleh alat musik yang dinamakan panting. Alat musik panting yaitu sejenis gambus yang memakai senar atau panting, sehingga kemudian disebut musik panting.

Selain panting, alat musik lain yang digunakan antara lain adalah babun, gong, biola, suling, ketipak dan tamburin. Musik panting biasa digunakan sebagai sarana hiburan, sarana pendidikan, sebagai musik agama serta untuk mempererat tali persaudaraan masyarakat setempat.

Musik Gaghahanggase


Musik gaghahanggase adalah musik tradisional dari daerah Sahinge Talaud di provinsi Sulawesi Utara. Musik tradisional jenis ini sudah ada sejak dulu dan terus berkembang sampai sekarang. Musik gaghahanggase dinyanyikan oleh vokal laki-laki atau pun perempuan sejak masih usia anak-anak sampai dewasa.

Instrumen musik yang digunakan pada musik gaghahanggase misalnya yaitu musik bambu, tambur, kentel, tangonggong, behohang, kalikitong, seheng dan karoncongan. Musik jenis ini biasanya diiringii oleh lagu-lagu daerah atau lagu lagu nasional. 

Musik Tradisional Huda


Musik tradisional huda adalah musik tradisional yang berasal dari daerah Minangkabau, daerah Sumatera Barat. Jenis musik huda pertama berkembang sejak masuknya agama Islam di pulau Sumatera, terutama di suku Minang. Musik huda memang erat kaitannya dengan nuansa Islami yang ada pada syair dan lirik lagunya.

Alat musik yang digunakan pada musik tradisional huda ini antara lain adalah dikil rabaro, salaulaik dulang dan dikil mundan. Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan diringi mandai sedangkan Salaulaik adalah musik asli minang yang masih tahan dan utuh.

Musik Rambi Muna


Musik rambi muna adalah musik khas tradisional dari kerajaan Muna yang populer sejak abad ke-17. Musik ini berasal dari daerah Sulawesi Tenggara. Rambi muna biasa dimainkan ketika masyarakat daerah Muna sedang bercocok tanam. Tujuan utama hanya untuk media hiburan semata. 

Pada abad ke-16 musik rambi muna ini juga digunakan sebagai media untuk mengembangkan penyebaran agama Islam di Sulawesi. Alat musik tradisonal yang digunakan pada musik rambi muna antrara lain adalah mata tou, gambus, kusapi, dodoraba, kaganda-ganda mbite, suli anabati, paka-paka, bhoka-bhoka, ganda dan mbololo.

Musik Cilokak


Musik cilokak adalah contoh musik tradisional yang berasal dari daerah suku Sasak di pulau Lombok. Nama cilokak diambil dari salah satu nama atau judul lagu yang digemari oleh masyarakat pada waktu itu. Artinya berasal dari kata seloka yang berarti sebuah syair atau puisi melayu klasik yang berisi pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan.

Awalnya musik cilokak berasal dari permainan sebuah gambus. Di tahun 90an musik cilokak menjadi dikenal luas setelah dipadukan dengan jenis musik kroncong. Kini musik cilokak telah menyebar ke berbagai daerah lain di pulau Lombok.

Musik Angklung Banyuwangi


Musik angklung banyuwangi adalah jenis musik tradisional yang berasal dari daerah Banyuwangi, provinsi Jawa Timur. Nama angklung ini diambil dari salah satu perangkat musik yang digunakan dalam mengungkapkan gending-gending banyuwangen. Alat musik ini terbuat dari bambu yang ruasnya disusun seperti gambang Jawa dengan susunan nada slendro. 

Para pemain musik tradisional angklung banyuwangi terdiri dari 12 sampai 14 orang. Instrumen musik terbuat dari bambu dan memiliki empat jenis pertunjukan yaitu, angklung caruk, angklung tetak, angklung paglak, dan angklung Blambangan.

Musik Tradisional Krombi


Musik tradisional dari Papua atau Irian Jaya salah satunya adalah musik tradisional Krombi. Musik adat ini berasal dari kata nai krombi yang berarti memetik atau memainkan. Alat musik krombi terbuat dari bambu yang dimainkan secara terpadu dengan alat musik tradisional lain seperti piko, fu akuika, karapra, tifa dan nailavos.

Fungsi musik tradisional ini digunakan sebagai media hiburan bagi masyarakat. Selain itu musik tradisional krombi juga digunakan sebagai pengiring upacara adat, ritual budaya maupun upacara keagamaan masyarakat.


Nah itulah info jenis musik tradisional dan contoh musik tradisional di seluruh Indonesia lengkap, Musik tradisional memang harus dilestarikan dari masa ke masa sebagai warisan budaya Indonesia. Banyaknya jenis musik tradisional menjadi bukti ragam budaya Indonesia yang memiliki banyak contoh musik daerah.

Belum ada Komentar untuk "21+ Jenis-Jenis Musik Tradisional Indonesia Beserta Contohnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel